KUNCI KEBERHASILAN adalah sebuah cita•cita

Tema : CINTA TANAH AIR

Judul : KUNCI KEBERHASILAN adalah sebuah cita·cita.

 

Ada dua keterbatasan cita-cita:

(1) Kecenderungan mengubah cita-cita Anda sebelum menjadi kenyataan,

(2) Bahaya ambisi pribadi yang tidak terkendali—cita-cita yang tidak terkontrol dan tidak terarah.

Dan dibahas dengan demikian :

Cita-cita yang Bcrubah
Pernahkah Anda melihat seorang wiraniaga (salesman) yang sangat berhasil dalam usahanya? Kemudian, setelah dia masuk dalam golongan orang dengan pendapatan lebih besar, tiba-tiba dia ingin menjadi seorang manajer, atau ingin menjual produk lain, atau ingin mencoba bidang lain. Dalam proses itu, dia meniadakan atau melanggar prinsip dan praktek yang telah menjadikannya berhasil. Dengan demikian, cita-cita diganggu oleh perubahan rencana. Keawaman dalam bidang yang baru sering merusak prinsip-prinsip utama yang membuatnya berhasil.

 

Bisa saja seorang penyanyi menjadi terkenal di seluruh negeri dan meraih penghargaan piringan emas di bidang rekaman. Tetapi, mendadak dia memutuskan untuk menjadi bintang film. Dalam kegamangan dan kebingungan emosional selama mempelajari peran yang baru, dia malah menghancurkan dasar-dasar kematangan yang telah membuatnya sukses.

 

Dibawah ini ada sebuah kisah, ada seorang ahli elektronika, jenius di laboratorium, penemu yang luar biasa. Kesempatan datang kepadanya untuk mendirikan perusahaan sendiri, dia mengambil seluruh tabungannya dan mendirikan perusahaan pemasok barang-barang di bidang yang membuatnya berhasil. Nyatanya dia gagal. Ternyata, dia tidak memahami manajemen. Dia tidak paham akuntansi, juga tidak tahu bagaimana menjual dan melakukan pembelian. Hal ini membuatnya begitu frustrasi sampai-sampai dia berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya.

 

Dia telah kehilangan kepercayaan diri dan hal-hal yang telah membuatnya berhasil sebelumnya. Akhirnya dia bangkrut. Sekarang dia kembali menekuni bidang teknik dan penemuan, yang merupakan keahliannya, namun pengalaman pahit yang dialaminya telah menggoreskan bekas dalam hidupnya.

 

Cita-cita dan Ambisi yang Tak Terkendali

Albert Camus pernah bercerita tentang seorang pemuda yang meninggalkan rumah selama 25 tahun. Dia menikah, menjadi kaya dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi ibu dan saudara perempuannya.

 

Dia datang diam-diam tanpa pemberitahuan, dan tiba di rumah penginapan yang dikelola oleh ibu dan saudara perempuannya. Mereka sama sekali tidak mengenalinya lagi dan dengan maksud melucu dia tetap tidak menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Saat hendak istirahat malam, dia tetap berlagak sebagai pengunjung biasa. Namun pada malam itu, ibu dan saudara perempuannya merampok pemuda tersebut, membunuhnya, dan membuang jasadnya ke kali. Ternyata, ibu dan anak perempuan itu selama bertahun-tahun memang sering membunuh tamu-tamu hotel. Bagi mereka, pemuda itu tidak ada bedanya dengan tamu yang lain. Ketika istri pemuda itu datang ke penginapan tersebut untuk mencari suaminya, dia menceritakan keadaan yang sebenarnya.

Ibu dan anak perempuannya sangat terkejut dan merasa sangat bersalah, sehingga keduanya melakukan bunuh diri. Dapatkah anda memberikan contoh yang lebih tragis akibat ambisi yang tidak terkendali? Yang dapat saya pikirkan hanyalah Hitler, Stalin, dan pemimpin-pemimpin Komunis. Lebih baik hidup sebagai orang biasa tetapi hidup layak, ketimbang diperbudak oleh ambisi yang tidak terkendali. Cita-cita adalah perlengkapan kita menuju sukses.

Cita-cita adalah alat kita. Cita-cita akan menuruti segala kehendak
kita seperti budak kepada tuannya, tetapi betapa hebatnya budak dan hamba ini bila kita dapat mengendalikannya. Kunci sukses Anda hari ini adalah belajar mengendalikan cita-cita Anda. Jadikanlah dia suatu alat bantu yang mengagumkan.

 

Membahagiakan Orang Lain

Membahagiakan Orang Lain

           

Hany adalah anak dari keluarga yang tinggal dirumah dusun lantai 4 diujung kota Surabaya, Jawa Timur. Hany masih duduk dibangku sekolah dasar kelas 5, menurut beberapa temannya Hany adalah anak yang baik namun beberapa berkata Hany adalah anak yang badung.

Ting.. Tong.. Ting.. Tong.. . Hany memncet bel rumah tetangga. “Ya sebentar” teriak pemilik rumah yang masih ada didalam rumah.

Ceklek..

Bunyi suara pintu terbuka, pemilik rumah telah membuka pintu namun tidak ada seorangpun saat dia membuka pintu, ternyata Hany sudah pergi melarikan diri. “Perasaan tadi ada yang memencet bel rumah ini?” ucap pemilik rumah dengan heran dan kembali masuk kerumahnya.

Ditaman Hany melihat ada teman-temannya bermain.

“Hai teman-teman, lagi main apa nih?” ucap Hany sambil mendekat ke teman- temannya itu. “Hai juga kami sedang main gobak sodor!” jawab salah satu teman Hany, Dila. “Aku boleh ikut?”Tanya Hany yang ingin ikut bermain. “Boleh” jawab Dila.

“Baiklah kita bagi kelompoknya ada yang mau jadi anggota kelompokku?” Tanya Hany, namun tidak ada yang menjawab. “ Kenapa kalian tidak ada yang mau menjadi anggota kelompokku?” Tanya Hany. “ kita takut kalah” jawab semua teman-teman Hany serempak. “Emang aku pembawa sial?” Tanya Hany lagi. “Ya sangat ya…” Jawab teman-teman Hany. “Huh.. baiklah supaya adil kita suit saja nanti yang kalah akan menjadi kelompokku” Seru Hany dengan cemberut. “ baiklah “ ucap teman-teman Hany pasrah.

“Gunting batu kertas” ucap Seyla dan Dita. “yes batu.. “ ucap Dita. “ yah gunting..” ucap Seyla dengan nada menyesal. “Nah Seyla selamat dating dikelompok teristimewa kelompok dari ratu Hany.” Sambut Hany pada Seyla yang masuk menjadi anggota kelompoknya dengan senang “Ya..” ucap Seyla dengan nada menyesal.

“Gunting, batu, kertas” ucap Putri dan Lely. “yah.. batu” sesal dari Putri. “Yes.. kertas” seru Lely. “Putri selamat datng” sambut Hany kepada Putri dengan senyum, namun tidak ada jawaban dari Putri. Sisa 1 pasangan lagi yaitu Dila dan Juwita , “Gunting, batu, kertas” ucap Dila dan Juwita. “yes.. gunting’ seru Juwita, “yah.. kertas” sesal Dila.”Dila selamat dating dikelompok ini” sambut Hany namun tidak ada jawaban dari Dila.

Sekarang giliran Tuti dan Hany yang suit untuk menentukan siapa yang menjaga dan siapa yang berlari. “Gunting, batu, kertas” ucap kedua. ‘Aku batu..” seru Tuti. “yey aq gunting.” Teriak Hany senang. “Hany, kita kalah” teriak Seyla, Dila, Putri kesal. “eh.. kita kalah” ucap Hany bingung. “ Ya… “ teriak Seyla, Dila, Putrid an semakin kesal.

“Tuh kan dijamin deh siapapun yang satu kelompok dengan Hany akan menysal” ejek Juwita. “huh.. enggak mungkin kali ini aku yakin kelompokku akan menang” ucap Hany dengan yakin. “Yasudah cepat ambil posisi” ucap Dila. Semua telah mengambil posisi. “Baiklah kita mulai permainannya, 1.. 2.. 3..’

Permainan berlangsung 30 menit namun kelompok Hany tidak mendapatkan skor saama sekali. Ada seorang pria duduk dikursi taman “stop kalian bermain sudah 30 menit kelompok Hany mendapatkan skor 0 dan kelompok Tuti mendapat skor 3. Jadi, yang menang kelompok Tuti.” Kata pria itu yang ternyata dia sudah dari tadi memperhatikkan permainan Hany dan temannya itu, dia adalah ayah Tuti.

“tuh kan Hany kelompok kita kalah” sesal Putri. “ ya maag” maaf Hany. “sudahlah ayo pulang.” Ajak Dila. Anak nak itupun pulang sendiri sendiri.

Diru,ah Hany

“Ibu aku pulang” ucap Hany dan langsung masuk kerumah. “Hanysudah pulang? Ayo cepat mandi dulu lalu makan” Tanya Ibu Hany. “ Baiklah bu” jawab Hany.

Hanypun mandi. Setelah lama Hany mandi, Hanypun duduk diruang keluarga sembari mendengarkan music tanpa sengaja Hany bernyanyi dan menari mengukiuti irama musik. “han..” kata-kata ibu terhenti saat melihat anaknya ternyata bias menari dan menyanyi.

Lagu selesai begitupun Hany selesai menari dan menyanyi, ibu pun dating dan member makan “Hany ayo makan dulu” . “ya bu”. Hany duduk dan makan, tidak lama Hany makan “Ayah datang” ucap ayah Hany yang baru datang dari kerjanya.”Ayah cepat makan keburu makanannya dingin. “ajak Hany pada ayahnya yang masih melepas sepatu. “Ya Hany, Hany sudah makan?”. “ ini Hany masih makan”. “Ayah ibu mau bicara” ajak ibu pada ayah. “baiklah tunggu sebentar ayah mau ganti baju dulu” Setelah ayah ganti baju, ibu masuk kekamar ayah. “ayah?” Tanya ibu. “ya bu ada apa?” Tanya ayah . “ Ayah tadi ibu lihat Hany menari sambil menyanyo dan tariannya sangat bagus dan sudah seperti penari terkenal serta suaranya sangat bagus ayah”. “ lalu apa yang ingin ibu katakana?”. “ibu lihat ditv ada pencarian bakat dan hadiahnya akan dijadikan artis terkenal dan dikirim keberbagai negar, ayah bisakah hany iku?”. “syaratnya apa?”. “Bisa berbicara bahasa inggris dan mandarin, kita leskan dia”” iya akan ayah usahakan”. “ terima kasih ayah” ibu keluar dari kamar. “apa yang harus aku lakukan aku merasa tidak mampu membayar les bahasa inggris dan mandarin Hany karena uangku hasil menyupir hanya bias untuk membayar kebutuhan 1 buln” ucap ayah dalam hati.

Dikamar Hany terdengar suara music yang sangat keras “Let’s Dance Girl” teriak Hany menyemangati dirinya sendiri yang sedang menari.

Tok.. Tok..

“Hany.. kau tidak apa?” suara music langsung dimatikan oleh Hany dan Hany langsung membuka pintu “Ada apa aku tidak apa kok bu?”. “pelankan suara music itu ini sudah malam”.   “baiklah” Hany menutup pintu dan memutar music namun tidak terlalu besar seperti yang tadi.

Pukul 21.00

Hany sudah puas dengan menari sekarang hany ingin tidurdan besok akan sekolah

Keesokan hari.

Di sekolah.

“Ayo ayo ayo Hany hany hany”semangat teman-teman hany pada hany yang sedang melakukan adu tari denga kakak kelas. Musik diputar Hany memulainya dia melakukan gerakan yang mudah terlebih dahulu sebagai pemanasan, kemudian dilanjutkan kakak kelas mereka masih sama-sama melakukan gerakan yang mudah .

Karena lawan belum ada yang jatuh Hany memberikan gerakan yang susah dan berhasil dia lakukan, kakak kelas semakin melawan mereka melakukan gerakan yang lebih susah dan berhasil. Pertarungan semakin ketatmemaksakan mereka melkukan gerakan yang ditentukan “ Karena diantara kita tidak ada yang jatuh bagaimana kalau kita melakukan gerakan seperti angka 7 terbalik siapa yang paling lama dialah yang menang” ucap kakak kelas itu. Music diputar dengan volume yang semakin besar.

Mereka mel;akukan tari sederhana dahulu dan Sreet.. mereka berpose seperti 7 terbalik dengan kepala dibawah kaki diatas. Anak anak yang melihat semakin seru dan memberi semangat pada Hany.Tiba- tiba Brukk.. suara orang jatuh dan ternyata kakak kelaslah yang jatuh dan Hany menjadi pemenangnya. Hanypun berdiri dan tersenyum kemudian pergi dari kerumunan orang, dikerumunan tadi banyak yang member samangat pada Hany. Hany masuk kekelas dan dia menanti pelajaran dimulai.

APRESIASI KECINTAAN TERHADAP BANGSA

APRESIASI KECINTAAN TERHADAP BANGSA

Keluarga pak Aldi terdiri dari Bu Salsha, Bella, dan Kiki. Bella adalah anak sulung yang sekarang duduk dikelas 2 SMA, sedangkan Kiki sekarang masih duduk dikelas 3 SMP. Dan pada Minggu pagi, keluarga pak Aldi sedang kerja bakti membersihkanrumah. Bella mendapat bagian membersihkan semua kamar, sedangkan Kiki membersihkan ruang keluarga. Setelah selesai membereskan dan membersihkan semua bagian rumah, Bella, Kiki, dan pak Aldi segera menuju ruang makan karena perut mereka sudah merasa lapar. BU Salsha sudah menyiapakan makanan untuk sarapan pagi ini.

Bu Salsha             : “ Ayo makan, pasti kalian sudah pada lapar.”

Pak Aldi                                : “ Wah, pasti enak. Ayo makan anak-anak !”

Bella dan Kiki      : “ Iya bu, yah.”

Setelah selesai makan, keluarga pak Aldi berkumpul bersama di ruang keluarga untuk berbincang-bincang masalah sekolah.

Pak Aldi                                : “ Bella, Aldi. Bagaimana dengan sekolah kalian ?”

Bella                      : “ Tidak ada m,asalah yah.”

Kiki                         : “ Tidak ada masalah yah. Tapi Kiki mendapat tugas dari Pak guru yah.”

Bu Salsha             : “ Tugas apa Ki, apa kamu kebingungan dengan tugasmu ?”

Kiki                         : “ Iya bu, yah. Aku sedikit kebingungan “

Bella                      : “ Memangnya kamu mendapat tugas apa Ki ?”

Kiki                         : “ Aku dapat tugas tentang cara mengapresiasi kecintaan terhadap bangsa kak ?”

Pak Aldi                                : “ Oo jadi itu masalahmu. Jadi begini Ki, jadi cara mengapresiasi kecintaan kita terhadap bangsa itu bias dilakukan dengan banyak cara. Seperti menghargai budaya baik, makanan, dan produk-produk yang ada di Indonesia. Seperti seni budaya kita, yaitu reog ponorogo pernah di klaim oleh Negara Malaysia bahwa reog adalah milik Malaysia. Kalau sudah begitu kita kan perlu meningkatkan lagi budaya kita dengan cara memperkenalkan budaya kita ini ke seluruh pelosok Indonesia atau pun luar negeri. Seperti mengadakan berbagai festival di luar negeri, agar semua orang dapat mengenal seni budaya Indonesia. “

Bu Salsha             : “ Iya, kalian tau tidak kita berdiskusi seperti ini pun juga sudah mengapresiasi budaya atau norma kebiasaan yang ada di Negara kita. “

Kiki                         : “ Kok bias bu ?”

Bu Salsha             : “ Coba kamu Tanya kakakmu, sepertinya kak Bella sudah tau yang ibu maksud. “

Kiki                         : “ Kakak tau, kenapa sekarang kita sudah mengapresiasi kecintaan kita terhadap bangsa kita kak ?”

Bella                      : “ Begini dek.  Kita sekarang berkumpul disini untuk berdiskusi tentang tugas kamu. Kitta menghargai pendapat dari ayah, seperti  norma yang ada di Negara kita yang salah satunya yaitu menghargai pendapat orang lain dek. Begitu dek, apa kamu sudah paham ?”

Kiki                         : “ Sudah kak.”

Bu Salsha             : “ Benar kata kakakmu, memang kita tidak sadar sudah melakukan pengapresiasian norma yang ada di Negara kita.”

Pak Aldi                                : “ Bagaimana ki ? sudah mengerti semua yang dimaksud kan ?”

Kiki                         : “ Sudah yah, kiki sudah paham semuanya. Terima kasih ya, bu, dan kak Salsha.”

Semua                  : “ Iya sama-sama.”

 

Keesokan harinya setelah sarapan, Bella dan Kiki segera berpamitan kepada Ibu untuk pergi berangkat ke sekolah.

Bella dan Kiki      : “ Bu, kita berangkat dulu. Assalamualaikum “

Bu Salsha             : “ Iya, hati-hati. Waalaikumsallam “

Ternyata ayah pak Aldi sudah menunggu di mobil. Lalu mereka berangkat karena takut jalanan mcet. Sesampainya di sekolah, Bella dan Kiki segera menuju ke kelas masing-masing. Sesampainya Kiki di kelas, bel sudah berbunyi. Dan waktunya pelajaran Pkn. Tetapi Ruben yang teman sebangku Kiki terus bicara karena dia tidak suka  dengan pelajaran Pkn. Dan tiba-tiba dating seorang laki-laki.

Laki-laki                : “Assalamu’alaikum …,”

Anak-anak          : “Wa’alaikumussalam …,”

Laki-laki                : “Perkenalkan, nama saya Fauzi Abu Bakar, kalian bisa panggil saya Pak Fauzi. Saya akan menjadi guru PKn kalian mulai dari sekarang. Sebelum kita memulai pelajaran, coba kalian perkenalkan diri kalian satu persatu, Mulai dari yang paling depan saja”

Setelah memperkenalkan diri, pak Fauzi segera melanjutkan pelajaran.

Pak Fauzi             : “Baiklah, karena sudah perkenalan, mari kita mulai pelajaran. Hmm, sampai bab berapa pelajarannya, mbak mas?”

Ruben                   : ““Enggak tahu, Pak. Gurunya aja ngajar gak jelas, Loncat sana loncat sini, sama sekali kayak katak.”

Pak Fauzi             : ““Baiklah, karena kalian tampaknya tidak semangat, saya akan cerita, Kisah ini kisah nyata yang dialami oleh saudara sepupu saya, namanya Kak Nayyif. Dia seorang sangat cerdas di sekolahnya, terutama dalam pelajaran math dan science. Setelah lulus SMA, ia dibiayai oleh pemerintah untuk sekolah di luar negeri dengan ikatan dinas. Iapun berangkat ke sebuah universitas di Washington dan bersekolah di sana. Di sana ia sakit, lalu ia periksa kepada seorang dokter dan ia positif mengidap suatu penyakit kanker dan diprediksi hidupnya tidak akan lama lagi. Lalu pada suatu hari, ia didatangi oleh tim dari Netherland dan ditawari untuk diobatkan tapi harus bersekolah di Amsterdam lalu bekerja untuk pemerintah Netherland.

Kak Nayyif pun menolak karena ia ingat bahwa ia bisa pergi dan sekolah di sini karena dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Lalu Kak Nayyif berdo’a bahwa ia ingin sekali melajutkan sekolahnya lalu bisa pulang kembali dan membangun negaranya, Indonesia, maka jika Allah meridhai niatnya itu, ia minta disembuhkan. Kemudian datanglah seorang dokter muslim dari sebuah rumah sakit besar di USA dan menawari Kak Nayyif pengobatan gratis. Kak Nayyif menerima tawaran tersebut.

Kak Nayyif pun diobati oleh para ahli kesehatan dari rumah sakit besar tersebut dan pada akhirnya ia berhasil sembuh. Setelah sembuh, Kak Nayyif mulai menempuh sekolah S3-nya. Saat hendak lulus, ia didatangi oleh FBI untuk menjadi salah satu bagian dari mereka, tapi dengan demikian ia harus meninggalkan semua hidupnya dan hidup menjadi orang lain dengan identitas dan alamat lain, ia juga harus meninggalkan keluarganya dan seluruh kehidupannya di Indonesia. Kak Nayyif pun menolak dengan tawaran itu karena ia sangat ingin kembali pulang dan membangun negaranya.

Nah, dari sini banyak pelajaran yang dapat kita ambil, seperti Untuk dapat membangun negara, rasa nasionalisme adalah hal yang utama dan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang. Tapi nasionalisme tidak dapat berdiri sendiri. Seseorang yang memiliki rasa nasionalisme kuat tapi tidak diimbangi dengan iman yang kuat pula, maka akan memunculkan paham bernama fasisme, yaitu merasa bangsanya yang paling unggul. Saya akui, pelajaran PKn sangatlah membosankan, mengantukkan, dan menyebalkan. Saya tidak menuntut kalian semua untuk cinta pelajaran yang membosankan ini, yang saya inginkan adalah kalian semua cinta terhadap Indonesia.”

 

 

 

Apa yang akan ku lakukan

Apa yang akan ku lakukan
‘tuk dapatkan cinta ini
Segalanya cara kan ku lakukan
‘tuk dapatkan hatimu

Karena diriku belum pernah
Merasakan jatuh cinta
Apalagi kalau disuruh
DekEtin kamu sangat malu

Oh gimana awalnya caranya
Oh tak bisa diriku tak bisa
Oh gimana caranya gimana
Daripada gak jelas ku beranikan saja

Pertama kenalan cuek-cuekan
Hampir aku putus asa
Kedua langsung aja aku bilang suka
Dia bilang aku belum boleh pacaran

Aku kecepetan, aku kecepatan
Gara-gara pengen punya pacar
Aku kecepetan, aku kecepatan
Gara-gara pengen punya pacar

Oh gimana awalnya caranya
Oh tak bisa diriku tak bisa
Oh gimana gimana caranya gimana
Daripada gak jelas ku beranikan saja

Pertama kenalan cuek-cuekan
Hampir aku putus asa
Kedua langsung aja aku bilang suka
Dia bilang dia bilang

Pertama kenalan cuek-cuekan
Hampir aku putus asa
Kedua langsung aja aku bilang suka
Dia bilang aku belum boleh pacaran

Aku kecepetan, aku kecepatan
Gara-gara pengen punya pacar
Aku kecepetan, aku kecepatan
Gara-gara pengen.. punya pacar

Pengen pengen punya pacar
Pengen pengen punya pacar