HASIL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

HASIL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Kimia ini.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada  Guru Kimia saya yaitu Bapak Agus yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini bermanfaat.

Surabaya, 28 Februari 2013

Penyusun

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………..…………………..…………….         i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..    ii

DAFTAR ISI …………………………………………………   iii

BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………

1.2 Rumusan Masalah …………………………….

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………

Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Kajian …………………………………………….

Bab III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………..
3.2 Saran ………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………… iv

 

BAB I


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas. Garam di dalam kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu: 1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat. 2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah. 3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.

Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

  • Apa Pengertian Hidrolisis..?
  • Bagaimana Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
  • Bagaimana Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
  • Bagaimana Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
  • Bagaimana Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

 

1.3 Tujuan

  • memahami pengertian garam yang mengalami hidrolisis
  • menentukan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis
  • menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basah kuat
  • menetunkan pH larutan garam yang berasal dari asan kuat dan basah lemah
  • menetukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan asam kuat
  • menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basah lemah

 

BAB II


PEMBAHASAN

Pengertian Hidrolisis

Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali.

Jadi ketika garam dilarutkan di dalam air, maka akan terjadi suatu reaksi kesetimbangan yang bersifat reversibel. Serta menghasilkan suatu zat baru dan ion-ion bebas H+ dan OH-

 

  1. 1. GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA KUAT

Larutan garam ini bersifat NETRAL. Sebagai contoh, reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl menghasilkan garam NaCl. Didalam air, NaCl terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan Cl-.

NaOH (aq) + Hcl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)

basa asam netral

kuat kuat

NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl(aq)

ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry lemah sehinga keduanya tidak bereaksi dalam air (tidak terhidrolisis). Oleh karena itu larutan bersifat netral atau pH = 7.

  1. 2. GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH

Konsep

Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat ASAM. Sebagai contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl

NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)

basa lemah asam kuat asam

NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl (aq)

ion Clberasal dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.

NH4+ (aq) + H2O (l) ↔ NH3 (aq) + H3O+ (l)

karena ion NH4+ dapat memberikan dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan menjadi bersifat ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta ionisasi asam) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10-10.

Penentuan pH

untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, perhatikan contoh berikut ;

jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10-5, maka di dalam air garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,

NaCH3COO (aq) → Na+ (aq) + CH3COO (aq)

karena koefisian NaCH3COO dan CH3COOsama, maka [CH3COO ] = [ NaCH3COO] = 0,1 M

ion CH3COOmengalami hidrolisis sebagai berikut,

CH3COO (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH(aq) + OH (aq)

persamaan hidrolisisnya adalah sebagai berikut,

Kh = [ CH3COOH][OH] / [CH3COO]

  1. 3. ASAM LEMAH DAN BASA KUAT

Konsep

Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ini bersifat BASA sebagai contoh adalah NaCH3COO, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NaOH dan CH3COOH dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan CH3COO-.

NaOH (aq) + CH3COOH (aq) → NaCH3COO (aq) + H20 (l)

CH3COOH (aq) → Na+ (aq) + CH3COO(aq)

ion CH3COOberasal dari asam lemah, jadi merupakan basa Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau menarik ion H+, sedangakan ion Na+ berasal dari basa kuat, jadi merupakan asam Bronsted-LOwry lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air (tidak dapat memberikan ion H+).

CH3COO (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH (aq)

karena ion CH3COOdapat menarik/menerima ion H+ dari air dan membentuk ion OH maka larutan menjadi bersifat BASA dan diketahui harga Kb (konstanta ionisasi basa) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10 -10.

Penentuan pH

untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, perhatikan contoh berikut,

jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10 -5, maka

didalam air garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,

NaCH3COO (aq) Na+ (aq) + CH3COO (aq)

karena koefisien NaCH3COO dan CH3COO sama, maka [CH3COO]=[ NaCH3C00]=0,1M,

CH3COO(aq) + H2O (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH (aq)

persamaan tetapan hidrolisisnya adalah sebagai berikut ;

Kh = [CH3COOH][OH]/[CH3COO]

 

  1. 4. ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH

Konsep

Larutan garam yang berasal dari asam lemah ini dapat bersifat ASAM, BASA, atau NETRAL. Ini bergantung pada kekuatan relatif asam atau basa dari garam yang terbentuk.

Untuk jenis garam ini baik kation maupun anion dapat bereaksi dalam air (terhidrolisis) maka garam ini dapat dikatakan dapat mengalami hidrolisis total. Sebagai contoh : garam NH4CH3COO. Dalam air garam ini terionisasi sempurna menjadi ion NH4+ dan CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun ion CH3COO berasal dari basa lemah dan asam lemah sehingga kedua ion tersebut berturut-turut sebagai asam dan basa Bronsted-Lowry yang kuat dan keduanya terhidrolisis.

NH4CH3COO (aq) → H4+ (aq) + CH3COO(aq)

NH4+ (aq) + H2 (l) ↔ NH3 (aq) + H3+ (aq)

CH3COO (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH (aq)

sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan, jika Ka <>3COO) akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa ; jika Ka > Kb, maka kation (NH4+) yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam. Sedangkan jika Ka = Kb, maka larutan akan bersifat netral.

Penentuan pH

untuk dapat menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garamnya. pH yang tepat hanya dapat ditentukan dengan cara pengukuran.

Namun pH larutan garam ini dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus

[H+] = Kw.Ka ; Kh = Kw

Kb Ka.Kb

Dasar Teori Hidrolisis Garam

Hidrolisis adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara ion-ion garam (dalam air) dengan air sehingga ion (+) dan ion (-) dari garam bereaksi dengan air membentuk asam dan basa asalnya. Hidrolisis garam pada dasarnya merupakan reaksi asam basa Bronsted-Lowry.

Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian).

Ada dua macam hidrolisis
1. Hidrolisis parsial/sebagian
(jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak)
2. Hidrolisis total
(jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).
Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya

Catatan: Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation.

1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat

Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisis, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan ini sama dengan 7.

Contoh

Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk kation dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H + dan Cl . Masing-masing ion tidak bereaksi dengan air, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

KCl (aq) → K + (aq) + Cl (aq)

K + (aq) + H 2 O (l)

Cl (aq) + H 2 O (l)

2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air. Garam ini mengandung kation asam yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat asam, pH <7.

Contoh

Amonium klorida (NH 4 Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat, HCl dalam basa lemah NH 3 . HCl akan terionisasi sempurna menjadi H + dan Cl sedangkan NH 3 dalam larutannya akan terionisasi sebagian membentuk NH 4 + dan OH . Anion Cl berasal dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis, sedangkan kation NH 4 + berasal dari basa lemah dapat terhidrolisis.

NH 4 Cl (aq) → NH 4 + (aq) + Cl (aq)

Cl (aq) + H 2 O (l)

NH 4 + (aq) + H 2 O (l) → NH 3 (aq) + H 3 O + (aq)

Reaksi hidrolisis dari amonium (NH4+) merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H 3O+) yang bersifat asam (pH<7). Secara umum reaksi ditulis:

BH + + H 2 O → B + H 3 O +

3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dalam air. Garam ini mengandung anion basa yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat basa (pH > 7).

Contoh

Natrium asetat (CH 3 COONa) terbentuk dari asam lemah CH 3 COOH dan basa kuat NaOH. CH 3 COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH 3 COO dan Na + . Anion CH 3 COO berasal dari asam lemah yang dapat terhidrolisis, sedangkan kation Na + berasal dari basa kuat yang tidak dapat terhidrolisis.

CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO (aq) + Na + (aq)

Na + (aq) + H 2 O (l)

CH 3 COO (aq) + H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) + OH (aq)

Reaksi hidrolisis asetat (CH3COO) merupakan reaksi kesetimbangannya. Reaksi ini menghasilkan ion OH yang bersifat basa (pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis:

A + H 2 O → HA + OH

4. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah

Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat terhidrolisis dalam air. Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan kation terhadap anion dalam reaksi dengan air.

Contoh

Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah, NH 3 akan terbentuk garam NH4CN. HCN terionisasi sebagian dalam air membentuk H + dan CN sedangkan NH 3 dalam air terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH-. Anion basa CN dan kation asam NH 4 + dapat terhidrolisis di dalam air.

NH 4 CN (aq) → NH 4 + (aq) + CN (aq)

NH 4 + (aq) + H 2 O → NH 3(aq) + H 3 O (aq) +

CN (aq) + H 2 O (e) → HCN (aq) + OH (aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya (Ka dan Kb)

– Jika Ka < Kb (asam lebih lemah dari pada basa) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat basa.

– jika Ka > Kb (asam lebih kuat dari pada basa) maka kation akan terhidrolisis lebih banyak dalam larutan bersifat asam.

– Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan bersifat netral.

GAMBAR

 

UJIAN PRAKTEK SEKOLAH

TAHUN PELAJARAN 2012-2013

MATA PELAJARAN    : KIMIA

KELAS/PROGRAM     : XII IPA 4

HARI/TANGGAL                   : RABU, 27-02-2013

WAKTU                        : 30 MENIT

 

G. REAKSI HIDROLISIS LARUTAN GARAM

I. Tujuan : Mengelompokkan larutan garam yang bersifat asam, basa                dan netral

II. Alat dan Bahan :

  1. Pelat Tetes (1)
  2. Pipet Tetes (1)
  3. Kertas Lakmus Merah
  4. Kertas Lakmus Biru
  5. Larutan yang diuji sesuai tabel

III. Cara Kerja :

  1. Letakkan sepotong kertas kecil kertas Lakmus Merah kedalam ke 6 cekungan pelat tetes.
  2. Teteskan berturut-turut larutan 1,2,3 sampai 6 sesuai tabel kedalam cekungan pelat yang berisi kertas Lakmus Merah.
  3. Amati perubahan yang terjadi pada setiap kertas Lakmus Merah dan catat hasil pengamatan pada kolom tabel yang tersedia.
  4. Ulangi langkah kedua pada Lakmus Biru
  5. Ulangi langkah ketiga, catat pada kolom tabel yang tersedia

IV. Tabel Pengamatan :

No.

Cairan yang

Diuji/diteskan

Perubahan Warna

 

Sifat

Lakmus Merah

Lakmus Biru

1

KCl

Tetap

Tetap

Netral

2

NH4Cl

Merah

Merah

Asam

3

CH3COONa

Biru

Biru

Basa

4

Na2SO4

Tetap

Tetap

Netral

5

Pb(NO3)2

Merah

Merah

Asam

6

Na2CO3

Biru

Biru

Basa

 

V. Pertanyaan :

  1. Larutan yang bersifat asam adalah …

Yaitu larutan garam yang berasal dari basa kuat/lemah atau asam kuat/lemah ?

  1. Larutan garam yang mengalami Hidrolisis Anion adalah …
  2. Tuliskan reaksi Hidrolisi larutan NH4Cl !

JAWAB !

  1. Larutan yang bersifat asam dari praktikum diatas adalah NH4Cl dan Pb(NO3)2

Larutan Garam tersebut dari Asam kuat dan Basa lemah

  1. Larutan yang mengalami hidrolisis anion adalah CH3COONa
  2. Reaksi NH4Cl à

NH4Cl         NH4+4  + Cl

NH4 + H2O        NH3 + H3O

Cl–  + H2O         tidak ada reaksI

Jadi, Hidrolisis parsial menghasilkan ion H3O+  sehingga bersifat asam

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Ada dua macam hidrolisis yaitu Hidrolisis parsial/sebagian dan Hidrolisis total. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral. Di dalam air garam ini mengalami ionisasi sempurna menjadi anion dan kation.

3.2 Saran

Dalam pembelajaran larutan khususnya “ Hidrolisis Garam ” penambahan karena dalam mengkaji materi tersebut banyak ditemukan kendala-kendala terutama. Untuk itu saran dari kelompok lain dalam pemaparan hasil diskusi nanti membutuhkan pemahaman yang mendalam dari masing-masing kelompok. Agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari kimia khususnya “ Hidrolisis Garam ”

 

DAFTAR PUSTAKA

Brady, J.E. 1990.General Chemistry Principle and Structure.New York : John Willey & Sons, Inc.

Lukman, C. et al (Ed) . 1995 .Oxford Ensiklopedi Pelajar . Jakarta Widyadara.

Pettruci,Ralph .H .1992 .Kimia Dasar Prinsip dan Tetapan Modern .Terjemahan Suminar .Jakarta :Erlangga

Wilson, Mitchell .1990 .Energi .Terjemahan Budi Sudarsono .Jakarta :Tira Pustaka.

Morris, Jane .1991 .GCSE Chesmitry .London :Collins Education.

Sutarsa, Tatang et.al .1994 .Kimia 2 .Cetakan Pertama.Jakarta :Yudhistira.

Download

 HASIL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PT. PERSADA LAMGANDA SUKSES menjual alat laboratorium, peralatan laboratorium, alat lab, alat labor, alat laboratori, peralatan lab, peralatan labor, Alat Laboratorium Kimia, Alat Laboratorium Kesehatan, Alat Laboratorium Biologi, alat laboratorium murah, distributor alat laboratorium, supplier alat laboratorium, alat laboratorium indonesia, alat laboratorium kimia, jual peralatan laboratorium farmasi, jual peralatan laboratorium tanah dan fungsinya, alat laboratorium fisika dan fungsinya, alat laboratorium, jual peralatan laboratorium.

Menyediakan :

Visible Single Beam Spectrophotometer,
UV VIS Single Beam Spectrophotometer,
UV-VIS Single Beam ScanningSpectrophotometer,
UV-VIS Double Beam Spectrophotometer,
UV-VIS Double Beam Scanning Spectrophotometer,
AAS Atomic Absorption Spectrophotometer ,
Rotary Evaporator Manufacture,
Stand Drying Oven,
Desktop Drying Oven,
Vacuum Drying Oven,
General Incubator,
Water Jacket Incubator,
Boi Chemical Incubator,
Constant Temperature Humidity Incubator,
CO2 Incubator,
Test Chamber,
Low High Temperature & Humidity Test Chamber,
Salt Spray Corrosion Test Chamber Salt Humidity Heat Test Chamber,
Water Purification System,
WPA-Q Series RO DI Pure Water System,
TAP Water Inlet,
WPA-S Series Ultra Water System,
WPA-D Series Ultra Pure Water System,
RO DI Series Pure Water System,
WP Series Pure Water System,
Research Series Ultra Water System,
Middle Flux Series Water Purification System,
Rotary Evaporator Series,
Muffle Furnace Series,
Ultra Sonic Cleaning,
Balance Analitycal Balance,
Table Top Flow Speed Balanca Centrifuge,
Special For Blood Bank,
High Speed Refrigerated Centrifuge,
Ministar Span Plus,
Mini Centrifuge Ministar,
Ministar 6K,
Autoclave Sterilizer,
Vertical Pressure Sterilizer,
Hand Round Automatic,
Vertical Pressure Steam Sterilizer,
Fully Automatic Autoclave,
Vertical Pressure Steam Sterilizer

Untuk Informasi dan Pemesanan Hubungi:
PT. PERSADA LAMGANDA SUKSES
Ruko Grand Boulevard Blok AT 15 No. 11 (Asia Tropis) , Harapan Indah

Jl. Boulevard Harapan Indah 2, Bekasi Utara – Indonesia
Telp: 021-88389186  Fax: 021-88866264
Hp 081288887956 atau 08176414926 atau 082113262123 up. Pagas, P
Email:
persadalamgandasukses@gmail.com
pt.pagas@gmail.com
Peralatanlaboratorium.com

Menyediakan juga :

Product Categories,
Shop,
Auto Clave,
Balance,
Bench Labrack,
Biological Microscope,
Blood Bank Equipment,
Chambers,
Chlorophyl Meter,
Cold Trap Bath,
Colony Counter,
Colour Assessment,
Dringking Water Analyzer,
Drying Cabinet,
Electric Stirrer,
Electrolyte Analyzer,
Gas Chromatography,
GPS Area Meters,
Heating Block,
Hematolgy Analyzer,
Hot Plate & Stirrer,
Incubator,
Industrial Ovens,
Laboratory Oven,
Laboratory Refrigerators,
Microscope,
Milk Analyzers,
Moisture Analyzer Balance,
Multi Stirrer,
Munsell,
Optika Microscopes,
Orbital Shaker,
Peralatan Laboratorium,
Pipettor,
Plasma Freezer,
Polarimeter,
Portable Leaf Area Meter,
Portable Turbidimeter,
Reactor,
Refractometer,
Rocker,
Rotary Evaporator,
Salinity Meter,
Soil,
Sound Level Meter,
Tachometers,
Thermo Block,
Thermo Block,
Urine Analyzer,
UV-VS Spectrophotometer,
Vaccine Refrigerator,
Vacuum Oven,
Vacuum Pump,
Water Analyzer,
Water Bath,
Water Purification System,
Water Still,
Weather Station,
Magnetic Stirrer,
Area Meter,
Plant Canopy Analyzer